Suatu hari, ada seorang gadis
yang baru beranjak ke sekolah lanjutan, yaitu SMA. Angin pagi mengantarkan aku
kesebuah gerbang Sekolah Menengah Atas, dengan tingkah yang polos. Dia menuju
ke sekolah itu dengan tergesa-gesa karena terlambat, lalu ada salah seorang
gadis menghampirinya, dan dia menggandeng tanganku padahal aku tak mengenalnya
dan aku pun tersenyum padanya, kemudian kami berjalan bersama menuju lapangan,
dimana terdapat pembagian regu, akupun terpisah dengan gadis itu, aku belum
sempat bertanya siapa namanya, tanpa piker panjang, akupun langsung menghampiri
teman-teman sekolah asalku, saat kakak kelas sedang membacakan pembagian kelas,
mataku tertuju pada salah satu kakak kelas yang duduk di koridor kelas, namun
dalam hatiku “tak usah berpikir macam-macam”. Teman-temanku heboh dengan
ambisius mereka masing-masing. Mereka saling berbincang tentang kakak kelas*
tadi, dan salah satunya yang kulihat tadi, teman-temanku memuji mereka, namun
aku hanya tersenyum dan menghela nafas, dalam hatiku “aku hanya akan
mengaguminya, memilikinya itu mustahil bagi anak ingusan sepertiku” aku
terkenal pendiam, dikelas barupun aku dicap sebagai anak yang tak banyak
bicara, atau istilah sadisnya PLONGA PLONGO. Tapi dalam diamku sebenarnya
fikiranku terus saja memikirkan sesuatu, entah apa itu.
Hari
berganti , saat sekolahku mengadakan acara perkemahan, saat malam hari aku
mengikuti sebuah kegiatan, dan lagi-lagi aku melihatnya, melihat orang itu -__-
, materi yang sudah kupersiapkan matang pun , seketika pudar karena tatapannya
.. apa yang sebenarnya terjadi?
Hingga hari-hari kulewati disekolah itu, aku hanya
seorang anak pendiam yang ingin banyak tau, tak heran aku sering diledek
teman-temanku, saat waktuku senggang aku sering membuka jejaring social, banyak
kawanku yang berusaha mendekati mereka, kakak kelas. Aku sempat tergiur, namun
sebaiknya kubuang jauh-jauh perasaan itu, dan suatu hari, tak sengaja aku
mengeADD seseorang, aku sempat tertawa karena nama akunnya unik, tak beberapa
menit dia langsung menerima permintaan pertemananku, setelah kulihat avatarnya,
ternyata itu dia, dia yang kulihat, hmmm namun aku sudah berusaha membuang
perasaan itu, beberapa bulan kemudian, karena iseng, aku panggil namanya yang
unik itu lewat inbox, dalam hati “mau dibales mau enggak, masa bodoh” setelah
lama tak mambuka jejaring social, kemudian aku mambuka melalui PC, ternyata dia
membalas inboxku. Aku gelagepan, dan kubalas dengan pertanyaan-pertanyaan gak
penting, karena awalnya aku hanya iseng, tapi lama-kelamaan jadi sering
inbox”an, hingga akhirnya rasa itu muncul lagi. Yasudahlah, aku minta saja
nomernya,, tapi tak semudah itu untuk memintanya, perlu cukup mental -__-
Dan
tak kusangka, kami semakin dekat, tak kusangka pula, kami akhirnya jadian.
Awalya berjalan mulus, dan saling mengerti. Namun beberapa bulan berjalan, aku
rasa tak seindah pertamanya, sering terjadi gonjang-ganjing, hingga pada bulan
itu, terjadi perselisihan yang cukup besar, aku hanya anak kecil yang belum
begitu paham cinta, dan mungkin egoku masih labil, hingga sering membuatnya
kesal -__-
Namun setelah gonjang-ganjing itu, semuanya berjalan
mulus kembali, dan akupun semakin sayang padanya akupun tak iingin dia pergi, kurang
lebih 5 bulan terlewati. namun tak diharapkan , muncul kembali masalah.Sudah
kucoba untuk menahannya dan belajar untuk dewasa, namun apalah arti dari mental
anak kecil yang baru beranjak dewasa, :’( akhirnya aku membicarakannya, dan
mungkin tak ada pengertian dan maaf lagi. Aku terlalu berambisius, aku bingung
harus bertindak apa. Tak beberapa lama kemudian, dia berkata “kita bersahabat
saja ya :’)” aku kaget, namun dengan keberatan aku berkata menyetujui, aku
piker dia hanya bercanda, setelah aku meminta kepastian, ternyata dia memang
benar berkata seperti itu. Awalnya aku biasa saja, saat akan berangkat sekolah,
baru terasa kalau dia bukan milikku lagi, tak terasa air mata mengalir begitu
derasnya, hingga sahabatku berusaha menenangkanku kalau masalahku bukanlah
kiamat, ternyata hari itu kelasku ulangan, aku lupa belum belajar .
Karena perasaanku yang tak karuan, aku sama sekali tak
belajar. Bagaikan nekat akan berperang tanpa persiapan apapun, apalagi aku
duduk dibangku paling depan, entah apa yang kurasa, omongan teman-temankupun
tak kudengarkan, aku tetap nekat mambuat contekan, pada saat ulangan, awalnya
semua berjalan lancer, namun karena mejaku terus saja bergoyang, akhirnya guru
maple itu menghampiriku, dan mengambil kertas contekanku, tetapi ekspresiku datar
sekali, dan hanya menatap guru itu dengan tatapan kosong, tak kudengarkan guru
itu mencaci aku dengan pedasnya, namun aku hanya menatapnya dengan tatapan
kosong, hingga saat dibacakan hasil nilai, aku juga salah membacakan nilai
temanku, kemudian aku dicaci lagi oleh guru itu, dan salah satu temanku. Disitu
aku baru sadar, biasanya kalau aku mengalami kejadian konyol, sepulang sekolah
selalu kuceritakan padanya, namun aku sadar kita tak bersama lagi, air mataku
mengalir dan aku menangis layaknya seorang bayi yang minta digendong ibunya,
aku menangis sekencang mungkin didepan guru itu, didepan teman-teman sekelasku.
Dan kini gentian mereka yang tertegun melihatku, aku begitu hampa dan rapuh,
kemudian guru itu terlihat seperti orang yang ketakutan melihatku menangis,
guru itu adalah guru GEOGRAFI, haha konyol memang kejadian itu. Dia berusaha menenangkanku sambil
bertanya-tanya mengapa aku menagis, sambil meledek temanku untuk ikut
menenangkanku :D hahaha ada lucunya sih
Hujan turun sangat deras , saat istirahat teman-temanku
ingin mengetahui mengapa aku begitu suram dan menjadi tak becus dalam urusan
mencontek, akupun menceritakan semuanya kepada mereka, air mata terus jatuh dan
hujan pun semakin deras. Dan mereka semua memaklumiku, mereka berusaha menghilangkan
kehampaan yang kurasakan.
Saat
pulang, aku berpapasan dengannya, dia sudah bukan milikku lagi, dia tersenyum
padaku, kubalasnya namun saat dia semakin jauh, air mataku jatuh lagi. Terus
seperti ini sampai 1 minggu, hingga kurasa air mataku sudah kering, aku hanya
ingin menyendiri, tak ingin berbicara dengan siapapun, sahabatku selalu
menemaniku saat aku akan memejamkan mata, dan memberikan motivasi. Dan akhirnya
banyak yeng member motivasi padaku, 2 bulan aku berusaha melupakannya, namun
selalu saja memori itu terlintas kembali,
Hingga pada saat ini, bulan ini
agustus 2012, aku kembali jatuh, aku berusaha untuk move on. Dan didepan
teman-temanku aku berkata aku sudah MOVE ON, padahal itu hanya sebatas kata,
aku tak mau jadi orang munafik, aku memang masih mencintainya, masih sayang,
masih ada seklumit rasa cemburu. Namun apakah ia juga sama? Sepertinya tidak
:’(
Sahabatku berkata,
“dia bukan segalanya bagimu, perpisahan mengajarkanmu arti
mengikhlaskan sesuatu yang memang bukan untukmu, mungkin ini yang terbaik
untukmu . perpisahan bukan berarti kiamat, tetapi perpisahan juga berarti
berhenti saling menyakiti“
Kata sahabatku lagi dengan berusaha membencinya dan melupakan
segala tentangnya, kita bisa lupa dengannya, sudah kucoba, namun dia semakin
pekat dalam ingatanku..
Selalu mencul dalam mimpiku, kadang memang aku merindukannya, dan
menjadi ingat kepadanya, dia selalu saja muncul dalam mimpiku, cukup senag
melihatnya walau hanya dalam mimpi, :’) kasihan sekali aku :’). Kucoba untuk
menyukai orang lain, namun hanya kehampaan yang kurasa, aku tetap tak bisa
melupakannya. aku tak bisa, aku ingin memngungkapkannya padanya, namun aku
sadar aku ini bukan siapa-siapa , :’(
Hingga saat ini aku belum bisa melupakannya, mungkin dia
sebaliknya, sudah dapat melupakanku :’(
Aku merasa tak ada lagi yang mendengarkan ceritaku, MAAFKAN AKU L
Tapi aku akan berusaha melupakanmu kok..
Gadis itu sekarang berusaha melupakannya, dengan mengisi
hari-harinya dengan sahabat-sahabat tercintanya, namun manusiawi jika dia galau
lagi.
Apakah gadis itu mampu bertahan kalau orang yang dia sayang
mempunyai penggantinya? Semoga saja iya J
Dulu lagu Faforitnya Roullete-Aku jatuh cinta
Tapi sekarang Robin Hood-Cerita Pahit
Maaf nih kalo agak CURCOL .. haha :p jangan jadi GALAUERS lagi
yak,, SEMANGAT JJJ
0 komentar:
Posting Komentar